Page 17 - Pangeran Saputra
P. 17

melepaskanmu  pergi.  Akan  tetapi,  ini  demi  masa  depanmu,

               Putraku,  Ibu  akan  selalu  mendoakanmu.  Permaisuri  lalu


               memeluk putranya dan menciuminya. “Baiklah, pergilah kau


               berkemas-kemas,” katanya lagi.


                      Pagi itu,  Pangeran  Saputra  diiringi  Bayan,  Sangit,  dan


               dua orang pengawal datang menghadap Raja Mangkunegara

               dan  Permaisuri.  Mereka  hendak  mohon  diri  meninggalkan


               istana.  Setelah  memberi  salam  hormat  kepada  ayah  dan

               ibunya, Pangeran Saputra berkata, “Ayah, Ibu, aku berangkat


               sekarang.”


                      Raja  berdiri  dan  berjalan  menghampiri  putranya.


               Dipeluknya putranya dengan sangat kuat lalu dilepasnya dan


               katanya,  “Pergilah,  Putraku.  Yakinkan  hatimu,  kau  harus

               kembali ke istana ini dalam keadaan selamat. Ayah dan ibumu

               tidak akan berhenti mendoakanmu.”



                      Hari pertama sejak kepergian Pangeran Saputra, suasana


               istana terasa sepi. Kesepian itu sangat dirasakan permaisuri,

               ibunda  Sang  Pangeran.  Ia  merasa  bersedih  hati.  Namun,


               ia  sadar  dan  tidak mau  larut  dalam  kesedihan  itu.  Untuk

               menghibur hatinya, permaisuri menyibukkan dirinya dengan


               menyulam.







                                                          11
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22