Page 35 - Pangeran Saputra
P. 35

Setelah bebas, Pangeran Saputra tidak kembali ke istana.

               Ia bersama Bayan, Sangit, dan kedua pengawalnya meneruskan


               pengembaraannya.  Mereka  berjalan  ke  arah  selatan  Pulau

               Jawa.  Di  tengah  perjalanan,  Sang  Pangeran  merasa  lapar.


               Ia  mengajak  Bayan,  Sangit,  dan  kedua  pengawalnya  untuk

               bersama-sama berburu. “Biarlah kami saja, Tuan, yang pergi


               berburu. Tuan diam saja di tempat ini menunggu kami”, kata

               pengawal. Namun, Pangeran tetap ingin ikut berburu.



                      Dari kejauhan mata, Sang Pangeran melihat ada beberapa


               kijang sedang makan rumput lalu ia memberi isyarat kepada

               para  pembantunya  untuk  tidak  bersuara.  Sang  Pangerang

               dengan  tenang  mengambil  anak panah,  memasangnya,


               kemudian memanahkannya. Anak panah itu tepat mengenai


               perut seekor kijang. Kijang-kijang itu berlari ketika mengetahui

               salah  seekor  di  antara  mereka  terkena  panah.  Kijang  yang

               terkena panah itu pun masih bisa ikut berlari, tetapi sudah tidak


               bisa berlari cepat. Pangeran dan para pembantunya mengejar


               kijang itu. Akhirnya, kijang itu berhasil mereka tangkap.


                      Bayan dan Sangit segera mempersiapkan kayu-kayu untuk


               dibakar.  Kijang  hasil  buruan  mereka  lalu  dibakar.  Setelah

               matang.  Mereka  pun  makan  sampai  kenyang.  Tanpa  terasa









                                                          29
   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40