Page 23 - Sulbar-Panglima To Dilaling
P. 23
laki yang sehat dan mungil. Namun, permaisuri
belum mengetahui jenis kelamin bayinya.
Tabib dan dukun bayi belum memberi tahu
jenis kelamin bayi. Mereka masih tampak sibuk
membersihkan tubuh bayi. Dengan rasa ingin
tahu yang besar, permaisuri memperhatikan
setiap gerak gerik dukun yang merawat bayinya.
Suara tangis bayi yang memecah keheningan
menyadarkan permaisuri dari lamunan.
“Ah, nyaring sekali suara tangis bayiku.
Kalau mendengar suara tangisnya yang keras,
tampaknya bayiku ini laki-laki,” pikir permaisuri
di dalam hatinya. Permaisuri yang masih
terbaring di atas tempat tidurnya kembali
memperhatikan bayinya dan dua orang yang
merawatnya.
Meskipun telah melahirkan, perasaan hati
permaisuri belum lega. Ia masih memikirkan
14