Page 15 - Cerita Asal Usul Nama Kecamatan Bantul
P. 15
oleh sesepuh desa. Setelah didoakan, padi-padi yang telah
dipetik dibawa menuju lumbung padi. Di sana juga telah
disiapkan upacara lanjutan, yaitu dengan menyiapkan
beberapa macam dedaunan seperti daun nangka, dadap,
mojo, dan tebu untuk tempat sesaji. Setiap sesaji tersebut
mempunyai fungsi dan makna yang berbeda-beda, antara
lain nasi gurih, sebagai persembahan rasa syukur kepada
Tuhan Yang Maha Esa, ingkung ayam, sebagai lambang
manusia ketika masih bayi dan sebagai lambang kepasrahan
pada Tuhan Yang Mahaagung, jajan pasar, sebagai lambang
agar masyarakat mendapat berkah, pisang raja, sebagai
lambang harapan agar mendapat kemuliaan dalam masa
kehidupan, nasi ambengan, sebagai ungkapan syukur
atas rezeki dari Tuhan Yang Mahaagung, bubur, berupa
bubur merah putih yang melambangkan bapak dan ibu dan
bubur palang yang bertujuan sebagai penolak marabahaya,
tumpeng, berupa tumpeng lanang (lambang Yang Maha
Agung) dan tumpeng wadon (lambang penghormatan pada
leluhur) yang ukurannya lebih kecil, dan ketan, kolak, dan
apem, untuk persembahan kepada makhluk gaib yang ada
di wilayah Mangiran tersebut.
4