Page 19 - Cerita Asal Usul Nama Kecamatan Bantul
P. 19

“Hmmm…. Mengapa harus begitu, Sinuhun?” tanya Ki
            Tali Wangsa dengan heran.

                 “Ya, karena kekuatan pisau itu dapat menyebabkan

            perempuan yang masih perawan menjadi hamil jika pisau
            tersebut diletakkan di pangkuannya.” Ki Ageng Mangir

            Wonoboyo menjelaskan kepada Ki Tali Wangsa.
                 Beberapa hari setelah upacara pernikahan mereka

            selesai, Ki Ageng Mangir Wonoboyo memutuskan untuk

            bertapa. Ki Jagabaya ditugasi menjadi penanggung jawab
            keamanan kademangan dan diangkat menjadi pengganti Ki

            Ageng Mangir Wonoboyo untuk sementara waktu. Ki Tali
            Wangsa, Ki Jaran Tirta, dan beberapa orang kepercayaan

            Ki  Ageng  Mangir  Wonoboyo  diminta  untuk  tinggal  di

            kademangan selama Ki Ageng Mangir Wonoboyo bertapa.
                 Sembilan bulan sejak peristiwa langka itu terjadi,

            tibalah waktunya Sarinem melahirkan. Pada malam itu, di

            langit terlihat bulan purnama bersinar terang. Di tengah
            keheningan malam, tiba-tiba terdengar suara tangis bayi

            yang aneh. Bayi  yang  dikandung Sarinem telah  lahir.

            Namun, bayi itu berwujud seekor naga. Seluruh warga desa
            terperanjat. Warga menjadi ketakutan melihat bayi berwujud

            seekor naga. Ki Tali Wangsa terpukul mengetahui sosok





                                          8
   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24