Page 33 - Cerita Asal Usul Nama Kecamatan Bantul
P. 33

“Tidak adakah orang lain, Paman? Aku khawatir
            dengan keselamatan Pembayun nantinya di sana!” sahut

            Panembahan Senapati dengan menahan napasnya.

                 “Tidak ada, Anakku Senapati! Hanya Pembayunlah yang
            mampu mengalahkan Ki Ageng Mangir tanpa pertumpahan

            darah. Apabila nanti ada korban, korban itu hanyalah Ki
            Ageng Mangir Wonoboyo sendiri, sedangkan  Pembayun

            mungkin  hanya  berkorban  perasaannya  saja.”  Ki  Juru

            Mertani menjelaskan dengan sangat hati-hati kepada
            Panembahan Senapati agar tidak menyinggung perasaannya.

                 Setelah  Ki  Juru  Mertani  menjelaskan  rencananya
            dengan segala macam alasannya, rencana itu akhirnya dapat

            diterima oleh Panembahan Senapati. Perbincangan antara

            Panembahan Senapati dan Ki Juru Mertani tersebut berakhir
            sekitar pukul dua belas siang.

                 “Paman Juru Mertani, sekarang aku mengerti maksudnya

            dan aku dapat menerima saranmu,” jawab Panembahan
            Senapati dengan perasaan berat hati.

                 “Baiklah, Anakku Senapati, kalau Nak Senapati sudah

            dapat menerimanya, izinkan saya pulang ke rumah sekarang.”
            Ki Juru Mertani memohon diri kepada Panembahan Senapati.








                                          22
   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38