Page 34 - Cerita Asal Usul Nama Kecamatan Bantul
P. 34

“Silakan, kalau Paman ingin pulang sekarang,” jawab
            Panembahan Senapati.

                 Selanjutnya, Ki Juru Mertani kembali ke rumahnya dan

            Panembahan Senapati masuk ke ruang dalam.
                 Pada siang itu, udara di sekitar Kerajaan Mataram

            memang  terasa  panas.  Di  ruang  makan,  Panembahan
            Senapati hanya termenung sendirian. Tatapan matanya

            terlihat kosong. Padahal bermacam-macam lauk-pauk

            sudah tersedia di meja makan, seperti daging, ikan, dan
            telur. Akan tetapi, Panembahan Senapati sepertinya tidak

            mempunyai selera makan siang itu. Dalam pikirannya dia
            masih mencari cara bagaimana membujuk Pembayun untuk

            menjalankan rencananya. Beliau menyadari bahwa gagasan

            yang cemerlang dari Ki Juru Mertani tersebut tidaklah mudah
            untuk dilaksanakan. Panembahan Senapati akhirnya tidak

            jadi makan siang saat itu. Beliau lebih memilih istirahat di

            kamar untuk menenangkan pikirannya. Mungkin memang
            Panembahan Senapati terlalu letih memikirkan cara merayu

            anaknya sehingga malam hari baru terbangun dari tidurnya.

                 “Oh…, ternyata sudah malam. Terlalu lama aku istirahat
            siang tadi,” guman Panembahan Senapati.








                                          23
   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39