Page 38 - Cerita Asal Usul Nama Kecamatan Bantul
P. 38

“Anakku Rara Pembayun, siapa pun yang mengaku
            sebagai  warga  Mataram  mempunyai  kewajiban  untuk

            berbakti kepada negara dan rakyat Mataram, termasuk

            engkau putriku!” kata Panembahan Senapati dengan penuh
            wibawa.

                 Pembayun mendengarkan kata-kata Panembahan
            Senapati dengan saksama. Akan tetapi, Pembayun belum

            juga mengerti apa yang menyebabkan ayahnya tiba-tiba

            memberikan petuah seperti itu.
                 “Ayah, mengapa tiba-tiba berbicara seperti itu

            kepadaku?” tanya Rara Pembayun dengan penuh tanda
            tanya.

                 Setelah  menjelaskan  nilai-nilai  luhur  yang  harus

            dilakukan  seorang  putri  raja,  Panembahan  Senapati
            menerangkan bahwa Kerajaan Mataram sedang dalam

            keadaan bahaya.

                 “Anakku, Pembayun, ayahmu bicara seperti itu karena
            kerajaan ini dalam keadaan bahaya,” jawab Panembahan

            Senapati.

                 “Apa, Ayah? Bahaya?” seru Rara Pembayun dengan
            mata membelalak.








                                          27
   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43