Page 40 - Cerita Asal Usul Nama Kecamatan Bantul
P. 40

Tumenggung Martalaya merupakan salah seorang komandan
            pasukan tempur Kerajaan Mataram yang pernah berhasil

            mengalahkan wilayah Brang Wetan atau Jawa Timur.

                 Dalam rencana perjalanan ke Kademangan Mangiran
            tersebut, Panembahan Senapati tidak hanya menyuruh

            Rara Pembayun yang menari tayub. Ada juga beberapa putri
            lainnya yang akan menyertai Rara Pembayun, misalnya Ni

            Ijah, Ni Witri, dan Ni Sita. Mereka harus berganti nama

            ketika menjadi penari tayub nanti. Pembayun harus menyebut
            dirinya Rara Kasihan, Ni Ijah mengganti namanya menjadi

            Rara Kebes, Ni Witri menamai dirinya Rara Luwes, dan Ni
            Sita menjadi Rara Ayu.

                 “Itulah alasannya, Anakku, mengapa hanya engkau

            yang dapat menyelesaikan masalah itu,” kata Panembahan
            Senapati dengan penuh kasih sayang.

                 Setelah mendengar penjelasan ayahnya, Panembahan

            Senapati, Rara Pembayun pun akhirnya dapat tersenyum.
                 “Ayahku, tugas ini bagiku sangat menarik. Aku terima

            tugas ini dengan sepenuh hati,” jawab Rara Pembayun

            dengan senyum manjanya.










                                          29
   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45