Page 45 - Cerita Asal Usul Nama Kecamatan Bantul
P. 45

Oleh karena itu, Ki Ageng Mangir Wonoboyo memanggil
            rombongan tayub itu untuk main di Kademangan Mangiran.

            Dia sendiri rencananya akan ikut menikmati dan menari

            bersama para penari tayub tersebut.
                 Menjelang malam hari, rombongan tayub itu telah

            sampai di Kademangan Mangiran. Pada malam harinya,
            Rara  Kasihan  dan  ketiga  penari  lainnya  menunjukkan

            kebolehannya. Gerakan leher, lengan, dan badannya begitu

            memesona penonton. Sebelumnya, Rara Kebes alias Ijah
            telah mengawali menari, disusul Rara Luwes, dan Rara

            Ayu. Pada malam itu, Kademangan Mangiran benar-benar
            dimeriahkan oleh rombongan tayub yang dipimpin Ki

            Sandiguna.

                 Tidak hanya itu, warga Mangiran semakin memuji
            kehebatan  Ki  Ageng  Mangir  Wonoboyo  yang  berhasil

            memanggil rombongan tayub yang sangat memuaskan

            seluruh penduduk, baik tua maupun muda. Oleh karena itu,
            Ki Ageng Mangir Wonoboyo mulai berpikir bagaimana jika

            Rara Kasihan dipinang menjadi istrinya. Dengan demikian,

            ia akan merasa bahagia karena mempunyai istri yang cantik
            sehingga akan meningkatkan kewibawaannya di hadapan








                                          34
   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50