Page 50 - Cerita Asal Usul Nama Kecamatan Bantul
P. 50

“Apa kabar, Mertalaya? Lama kita tak berjumpa,” sapa
            Panembahan Senapati dengan penuh keceriaan.

                 “Kabar  saya  baik,  Sinuhun,”  jawab  Tumengung

            Mertalaya sambil memberi hormat.
                 “Bagaimana rencana kita dulu, Mertalaya? Apakah

            berhasil?” tanya Panembahan Senapati.
                 “Benar, Sinuhun. Kedatangan saya sekarang ini untuk

            menyampaikan masalah itu. Putri Sinuhun, Rara Pembayun,

            sekarang telah diperistri oleh Ki Ageng Mangir,” jawab
            Tumengung Mertalaya.

                 “Bagus…, Mertalaya, strategi kita berjalan sesuai
            dengan rencana. Mudah-mudahan Pembayun dapat

            melaksanakan tugasnya dengan baik.” Panembahan Senapati

            berkata dengan penuh kegembiraan.
                 Panembahan Senapati benar-benar merasa sangat

            puas setelah mendengar laporan dari Ki Sandiguna alias

            Tumengung Mertalaya. Beliau memerintahkan Tumenggung
            Mertalaya agar terus mengawasi Ki Ageng Mangir Wonoboyo.

                 Setelah tiga bulan lebih, Rara Kasihan mulai merasa

            gelisah karena teringat tugasnya tersebut. Akan tetapi,
            Rara Kasihan juga sudah merasa sangat menyayangi Ki

            Ageng Mangir Wonoboyo. Namun, sebagai seorang putri





                                          39
   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55