Page 52 - Cerita Asal Usul Nama Kecamatan Bantul
P. 52
“Kangmas Mangir salah. Aku bukan anak seorang
seniman tayub. Aku ini sebenarnya seorang putri,” kata
Rara Kasihan dengan raut muka serius.
“O…, Adinda seorang putri ya…?” sahut Ki Ageng Mangir
Wonoboyo sambil mengajak bercanda istrinya.
“Maaf Kangmas, aku bicara sebenarnya. Aku ini memang
seorang putri dari Kerajaan Mataram,” kata Rara Kasihan
menegaskan.
“Kalau begitu, apa Adinda ini putri dari Panembahan
Senapati?” Ki Ageng Mangir Wonoboyo balik bertanya
kepada Rara Kasihan.
“Benar Kangmas, aku ini putri sulung Panembahan
Senapati. Namaku yang sebenarnya adalah Rara Pembayun.
Aku ditugasi ayahku untuk mengambil senjata andalan
Kangmas, tombak Baru Klinting,” jawab Rara Kasihan yang
tidak lain nama samaran Rara Pembayun.
“Apa…? Adinda putri sulung Panembahan Senapati,
Rara Pembayun!” seru Ki Ageng Mangir Wonoboyo sambil
bangkit dari tempat duduknya.
Ki Ageng Mangir Wonoboyo tentu saja sangat
terkejut setelah mengetahui bahwa ternyata Rara Kasihan
sebenarnya Rara Pembayun, putri sulung Panembahan
41