Page 56 - Cerita Asal Usul Nama Kecamatan Bantul
P. 56

Ketika sampai di suatu desa, Ki Ageng Mangir Wonoboyo
            meminta rombongannya beristirahat sebentar.

                 “Adinda Pembayun, kita istirahat di sini dulu ya,” pinta

            Ki Ageng Mangir Wonoboyo kepada istrinya.
                 “Baik, Kangmas. Aku juga sudah merasa lelah,” jawab

            Rara Pembayun.
                 Di desa tersebut, Ki Ageng Mangir Wonoboyo

            mengemukakan keraguannya kepada Rara Pembayun. Apakah

            benar Panembahan Senapati nanti akan mengampuninya?
                 “Dinda Pembayun, bagaimana kalau kita kembali saja

            ke Mangiran?” tanya Ki Ageng Mangir Wonoboyo kepada
            istrinya.

                 “Kangmas Mangir, mengapa berubah pikiran?” Rara

            Pembayun balik bertanya kepada suaminya.
                 “Saya tidak yakin, Dinda, kalau Panembahan Senapati

            akan memaafkan saya,” jawab Ki Ageng Mangir Wonoboyo

            dengan suara lirih.
                 “Percayalah kepadaku, Kangmas Mangir. Ayahanda

            orang baik. Ayahanda pasti bersedia memaafkan Kangmas.”

            Rara Pembayun mencoba meyakinkan suaminya.
                 “Akan tetapi, firasat saya tidak seperti itu, Dinda,”

            jawab Ki Ageng Mangir Wonoboyo dengan suara agak keras.





                                          45
   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61