Page 58 - Cerita Asal Usul Nama Kecamatan Bantul
P. 58

Kangmas di sana nanti,” jawab Rara Pembayun mencoba
            meyakinkan suaminya.

                 “Iya, Dinda. Lagi pula perjalanan kita sudah jauh.

            Rasanya sayang juga kalau harus kembali ke Mangiran,”
            jawab Ki Ageng Mangir Wonoboyo.

                 “Benar, Kangmas, perjalanan kita sudah hampir sampai
            Kota Gede. Lebih baik kita melanjutkan perjalanan ke sana,”

            jawab Rara Pembayun mengiyakan suaminya.

                  Terjadi sedikit pertengkaran terjadi antara Ki Ageng
            Mangir Wonoboyo dan Rara Pembayun sehingga istirahatnya

            memakan waktu sampai berhari-hari untuk mendapatkan
            kesepakatan. Firasat Ki Ageng Mangir Wonoboyo memang

            tidak mengada-ada sebab senjata saktinya, Baru Klinting,

            selalu mengingatkan risiko yang akan dihadapi jika sampai
            Mataram nanti. Akan tetapi, karena rasa cintanya yang

            begitu besar kepada istrinya, Ki Ageng Mangir Wonoboyo

            tetap melanjutkan perjalanan ke Kota Gede, Mataram tanpa
            memedulikan peringatan Baru Klinting. Sementara itu, Rara

            Kasihan yang sebenarnya Rara Pembayun itu sudah telanjur

            dikenal sebagai penari tayub sehingga warga desa sekitar
            situ pun banyak yang mengenalnya sebagai Rara Kasihan,

            seorang penari tayub. Demikianlah, akhirnya desa tempat





                                          47
   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63