Page 10 - Cerita dan Sampul Biawak Zege
P. 10

mencangkul. Simon yang badannya tumbuh gemuk terlihat keberatan saat

                  mengayunkan mainan yang menyerupai cangkul.
                       Begitu anak kecil pergi dari hadapan ibu Simon, bayangan anaknya lenyap

                  dan  kembali  terdengar  tangisannya.  “Hu,  hu,  hu...  Simon,  Simon,  Simon.

                  Mengapa kautinggalkan kami?”
                       Seorang ibu tua meredam, “Ibu, ikhlaskan anak Ibu yang sudah dipanggil

                  Yang Mahakuasa. Ikhlas itu sangat penting agar anak Ibu lancar jalannya

                  menghadap Yang Mahakuasa.”
                       Salah satu tetangganya yang ikut mengurus Simon mengatakan, “Simon

                  meninggal dunia di gendongan ibunya saat akan dibawa ke rumah seorang

                  dukun.” Salah seorang yang mendengarkan keterangan itu menimpalinya.
                       “Saya kemarin melihat Simon bermain-main dengan anak saya.  Ia bermain

                  sebagai petani di sawah. Anak saya bermain sebagai petani di ladang. Saya
                  begitu terkejut dengan meninggalnya Simon.  Begitu cepat Simon dipanggil

                  Yang Mahakuasa. Semoga arwahnya diterima di sisi-Nya.”













































                                                            02
   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15