Page 12 - Cerita dan Sampul Biawak Zege
P. 12

dan tanggal meninggal Simon untuk identitas di kuburan. Ada pula untaian

                  bunga.
                       Suasana duka semakin mencekam saat jenazah Simon akan dibawa ke

                  tempat  pemakaman.  Orang  tuanya  hanya  bisa  berserah  diri  dan  berharap

                  kepada Tuhan semoga Tuhan akan menerima Simon di sisi-Nya.  Selanjutnya,
                  mereka akan bersiap menjalani hari-hari tanpa bersama Simon. Keceriannya,

                  kelucuannya, dan  kepolosannya  tidak akan bisa disaksikan lagi. Nyanyian

                  kesukaannya,  yaitu “Menanam Jagung”, yang biasa dinyanyikan sepotong-
                  potong dan belum sempurna  tidak akan terdengar lagi.

                        Selama dalam perjalanan menuju tempat pemakaman, orang masih

                  membicarakan wabah penyakit. Mata mereka terlihat sembab dan memerah
                  seperti  habis  menangis.  Begitu  pula,  dalam  perjalanan  pulang  dari

                  pemakaman, masih saja mereka tak hentinya membicarakan wabah penyakit
                  yang menyerang Desa Bilai. Mereka berhenti bercerita saat harus berpisah

                  menuju  rumah  masing-masing.    Mereka  kembali  akan  bercerita  dengan

                  ungkapan hati masing-masing.








































                                                            04
   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17