Page 14 - Cerita dan Sampul Biawak Zege
P. 14
“Semoga paranormal itu bisa membantu kita. Korban wabah penyakit di
desa kita ini sudah semakin banyak,” kata salah satu warga desa.
Semua orang yang ada di balai desa, termasuk tiga pemuda desa (Silas,
Natan, dan Pilemon), sedang menunggu paranormal yang akan mengusir roh
jahat. Mereka dengan sabar menunggu paranormal itu. Perasaan mereka
masing-masing berkecambuk karena sampai menjelang siang, pukul 13.00,
paranormal itu belum juga datang. Dalam hati salah seorang perangkat
desa berkeluh kesah, “Bagaimana kalau paranormal itu tidak datang. Saya
takut kalau keluarga saya ada yang terkena wabah penyakit dan kemudian
meninggal dunia. Bagaimana kalau kejadian itu akan berulang seperti ayah
saya dulu?”
Melihat keadaan yang senyap dan wajah yang suram, tiba-tiba Pak Lurah
menyapa mereka.
“Kalian tidak perlu cemas. Paranormal itu pasti akan datang. Agar
berjalan lancar semua usaha yang akan kita lakukan, sebaiknya kalian berdoa
kepada Tuhan Yang Maha Esa. Doa orang yang sedang tertimpa musibah
pasti akan dikabulkan Allah.”
Sementara itu, orang yang hadir di balai desa itu secara bersama-sama
menyambutnya dengan ucapan “amin” dengan harapan permintaan penduduk
Bilai dikabulkan-Nya.
Secara serempak mereka melakukan perintah Pak Lurah. Setiap orang
berdoa dengan kalimat harapan yang berbeda-beda. Namun, intinya sama,
yaitu mereka berharap paranormal akan cepat datang dan wabah penyakit
segera dapat diatasi.
Suasana menjadi hening dan pikiran menjadi tenang. Angin yang masuk
melalui jendela mulai dapat dirasakan kesejukannya. Tidak lama kemudian,
paranormal yang ditunggu-tunggu itu datang. Suasana yang hening menjadi
riuh dan bersinar. Bagi mereka, kedatangan paranormal yang ditunggu-tunggu
itu bagai sinar yang akan menerangi gelapan. Wajah Pak Lurah dan warganya
di balai itu memancarkan sinar yang penuh harapan. Mereka menyambut
kedatangan paranormal dengan senang. Mereka menyapa paranormal itu
06