Page 16 - Cerita dan Sampul Biawak Zege
P. 16

Guru Sinai berhenti sebentar sambil berpikir dan dalam hati berkata, “Ini

                  harus  cepat-cepat  diatasi.  Jika  terlambat,  penyakit  itu  bisa  mematikan
                  banyak orang.”

                       Sementara itu, tiga pemuda yang ada di tempat itu diam terpaku. Mereka

                  sejak  tadi  menyimak  percakapan  Pak  Lurah  dan  Guru  Sinai.  Mereka  juga
                  mengamati mimik Pak Lurah dan Guru Sinai. Sesekali Pak Lurah mengerutkan

                  dahi tanda bersedih. Guru Sinai lebih banyak menundukkan kepala dan

                  memejamkan mata untuk berpikir mencari jalan keluar. Oleh karena itu, para
                  pemuda itu tidak berani memotong pembicaraan.

                       Tidak berapa lama, Guru  Sinai mengatakan,  “Pak Lurah, wabah itu bisa

                  hilang  sama  sekali.  Namun,  Pak  Lurah  harus  bekerja  keras  karena  untuk
                  mengusir roh jahat itu sangat berat.”

                       Ketika  mendengar  ucapan  Guru  itu,  Pak  Lurah  sangat  terkejut  dan
                  meminta penjelasan.

                       “Guru, bekerja keras seperti apa yang harus kami lakukan? Kami akan

                  siap melakukannya apa yang ditugaskan oleh Guru.”
                       “Pak Lurah harus menuju Gunung Zege. Di atas gunung itu ada binatang

                  biawak. Namanya biawak Gunung Zege. Binatang itu dapat mengusir  wabah
                  penyakit karena kesaktiannya. Pak Lurah harus bisa membawa biawak itu

                  ke desa ini. Kalau tidak bisa membawanya ke desa ini, wabah itu akan terus

                  berlangsung. Hal itu berarti wabah akan banyak membawa korban.” Guru
                  Sinai berhenti sebentar untk menjelaskan maksudnya itu. Setelah itu, kembali

                  Guru melanjutkan pembicaraannya.

                       “Tugas  itu  memang  berat  sebab  tempat  biawak  itu  di  atas  gunung.
                  Gunung itu sangat tinggi. Jalan dari Desa Bilai menuju Gunung Zege tidaklah

                  mudah. Semua harus berjalan melalui hutan dan  bukit terjal serta berliku-

                  liku. Selain itu, hutan di sekitar daerah Gunung Zege masih banyak binatang
                  buas. Bagaimana Pak Lurah?“

                       Pak Lurah tidak langsung memberi tanggapan.  Ia berpikir siapa yang dapat
                  menuju ke gunung itu. Sambil berpikir, dalam hati ia berkata, “Apakah ada

                  warganya yang bersedia menuju Gunung Zege? Kalau tidak ada, bagaimana



                                                            08
   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21