Page 34 - Cerita dan Sampul Biawak Zege
P. 34

5. BIAWAK GUNUNG ZEGE



                       Waktu itu siang hari. Terik matahari panasnya menyengat. Namun,

                  bagi warga Desa  Bilai itu tidak memengaruhi kegiatan yang dilakukannya.

                  Banyak warga Desa Bilai yang tetap bekerja. Ada yang sedang berladang.
                  Ada yang sedang berdagang. Ada juga yang sedang bekerja di sawah. Ada

                  yang beternak. Ada pula yang sedang menggembala binatang. Dari berbagai

                  kegiatan itu, yang paling banyak dilakukan warga Desa Bilai adalah beternak
                  babi. Desa Bilai memang dikenal sebagai daerah peternak babi.

                       Silas,  Natan,  dan  Pilemon  memasuki  jalan  menuju  Desa  Bilai.  Mereka

                  memutuskan bahwa tempat yang dituju rumah Pak Lurah. Dalam perjalanan
                  mereka menuju rumah Pak Lurah, mereka disambut warga yang melihatnya.

                  Banyak orang tercengang melihat kedatangannya. Mereka merasakan bahwa
                  warga  Bilai  menyambutnya  dengan  gembira.  Silas  yang  berjalan  di  depan

                  melambaikan tangan kepada warga  yang menyambutnya. Natan dan Pilemon

                  yang memanggul biawak  membalas sapaan mereka hanya dengan senyum
                  dan anggukan kepala. Laki-laki yang tercengang melihat biawak serta-merta

                  berkata.
                       “Itu  Silas,  Natan,  dan  Pilemon.  Membawa  binatang  apa  mereka?

                  Sepertinya ular, tetapi mengapa kepalanya besar? Apa mungkin yang

                  dibawanya buaya?”
                       “Yuk,  kita  ikuti  mereka.  Saya  ingin  tahu  apa  yang  dibawanya  karena

                  mereka itulah yang ditugaskan mencari binatang yang dapat menghilangkan

                  wabah penyakit di desa kita,” sahut temannya.
                       “Mas  Silas,  bawa  binatang  apa  itu.  Besar  sekali  binatangnya?”  teriak

                  seorang anak dari jauh.

                       “Berhasil, ya pekerjaan mereka yang ditugaskan oleh Pak Lurah. Semoga
                  mereka tidak salah membawa biawak seperti yang dimaksud  Guru Sinai,”

                  kata seorang warga yang saat itu ikut rapat dengan Pak Lurah.
                       “Saya akan cepat-cepat menuju rumah Pak Lurah untuk memberi tahu

                  hal itu,” katanya dalam hati.



                                                            26
   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39