Page 42 - Cerita dan Sampul Biawak Zege
P. 42

“Iya, benar, Bu. Biawak itu diambil dari Gunung Zege. Selain bisa

                  menghilangkan penyakit, biawak itu juga bisa menuruti apa mau kita, seperti
                  minta uang. Caranya  adalah  dengan bersemadi,” lanjut Damos.

                       Warga yang mendengar penjelasan itu senang. Mereka menanggapinya

                  dengan bersemangat.
                       “Benar, kita bisa meminta uang? Kalau bisa, bagaimana caranya?” kata

                  laki-laki muda.

                       Seorang bapak yang mendengar percakapan itu memberikan reaksinya.
                  Ia memengaruhi warga untuk meminta uang.

                       “Wah, enak sekali! Kalau begitu, Pak Lurah bisa kita bujuk agar mau

                  meminta kauri (mata uang Desa Bilai) sebanyak-banyaknya kepada biawak
                  itu. Di desa kita ini  warganya banyak yang miskin. Meskipun telah bekerja

                  keras, mereka tetap miskin saja. Kebutuhan hidup selalu kurang,” kata
                  seorang Bapak.

                       Damos dan Gona mendengar tanggapan seorang bapak itu senang sekali.

                  Mereka ingin mewujudkan keinginan bapak itu.
                       “Bisa saja, Pak, asal Pak Lurah  bersedia,” jawab Damos dengan singkat.

                       “Bagaimana kalau kita bujuk Pak Lurah agar bersedia meminta  kauri
                  sebanyak-banyaknya melalui biawak itu. Semua warga penduduk desa ini

                  pasti akan kaya,” kata Gona dengan meyakinkan.

                       “Saya setuju. Besok kita beramai-ramai menemui Pak Lurah. Pak Lurah
                  akan saya dorong agar ia tidak menolak ajakan kita,” jawab Damos dengan

                  hati gembira.

                       Di  Desa  Bilai,  Damos  dan  Gona  dikenal  sebagai  pemuda  yang  suka
                  mengganggu orang. Mereka tidak bersekolah. Mereka pemalas. Mereka tidak

                  mau bekerja keras. Pekerjaannnya memalak pedagang di pasar. Mereka sering

                  marah  jika  tidak  diberi  uang.  Uang  hasil  memalak  hanya  digunakan  untuk
                  bersenang-senang membeli minuman. Orang tua mereka sudah tidak mampu

                  mengatasi perilakunya. Petugas keamanan desa juga sering menegurnya,
                  bahkan  pernah  menghukumnya,  tetapi  mereka  tidak  pernah  kapok.  Saat

                  mengetahui bahwa ada biawak yang dapat memenuhi permintaan apa saja



                                                            34
   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47