Page 52 - Cerita dan Sampul Biawak Zege
P. 52
kesenangan sesaat. Mereka berpikir senangnya saja. Namun, mereka tidak
berpikir ke depan, yaitu bagaimana kalau babi itu punah?” kata Silas.
Pak Lurah tetap berpendirian bahwa yang dilakukannya untuk warganya
itu benar. Ia ingin membuat warganya itu senang. Namun, ia tidak menyadari
akibatnya. Keadaan itu menjadikan Pilemon harus menjelaskan kepada Pak
Lurah sebenar-benarnya apa yang dialami warga Desa Bilai.
“Pak Lurah, perlu diketahui bahwa banyak warga Desa Bilai yang telah
meninggalkan pekerjaannya sebagai peternak babi. Mereka meninggalkan
pekerjaannya sebagai peternak karena dengan mudah mereka mendapatkan
kauri melalui biawak itu. Bahkan, banyak di antara mereka yang malas
bekerja. Dari pagi hingga petang mereka menghabiskan uang yang diperoleh
dari biawak itu. Jika habis, mereka akan meminta lagi melalui biawak itu,”
kata Pilemon.
“Pak Lurah, ada sekitar lima ratus ekor babi telah menjadi korban. Banyak
sekali, ‘kan? Apabila dihitung, lebih dari satu bulan setengah warga desa
ini telah Bapak manjakan denga kauri. Keadaan itu menjadikan babi sukar
ditemukan di desa ini,” tambah Natan.
“Pak Lurah juga harus ingat bahwa biawak itu kami datangkan ke sini
hanya untuk mengusir wabah penyakit, bukan untuk mendatangan kekayaan
dengan mudah,” kata Natan mengingatkan kembali kepada Pak Lurah.
Kata-kata Silas, Natan, dan Pilemon itu menyengat hati Pak Lurah.
Perlahan-lahan hati Pak Lurah luluh dengan penjelasan yang disampaikan
mereka. Kata-kata Natan yang terakhir kembali mengingatkan Pak Lurah
mengenai tujuannya menyuruh mereka membawa biawak ke desa ini. Dalam
hati Pak Lurah menyadari bahwa ia telah menyalahi tujuan yang ditetapkannya
sendiri. Emosi Pak Lurah mereda. Wajahnya menunjukkan perubahan dari
tegang menjadi ceria. Ia memuji kepedulian Silas, Natan, dan Pilemon.
“Kalau saya pikir, apa yang kalian katakan itu benar. Saya menyadari
bahwa saya telah memanjakan warga dengan cara yang salah. Yang selama
ini saya ketahui hanyalah warga desa kita ini senang. Akibat buruknya tidak
44