Page 57 - Cerita dan Sampul Biawak Zege
P. 57

8. WARGA DESA BILAI BERSYUKUR



                       Siang itu  udara tidak begitu panas. Awan di langit yang berwarna putih

                  kelabu memayungi Desa Bilai. Kabar tentang acara syukuran yang diadakan

                  Pak Lurah telah diketahui warga desa. Warga menyambutnya dengan gembira.
                  Banyak warga yang membantu untuk mempersiapkan acara itu. Di luar balai

                  desa warga menghiasi balai dengan berwarna-warni hiasan. Di dalam balai

                  desa warga menata kursi dan menghiasi ruangan dengan bunga kebun.
                       Meskipun  dirasa  persiapan  itu  sudah  cukup,  Pak  Lurah  belum  akan

                  memulai acara syukuran. Ia akan memulainya menunggu kedatangan Silas,
                  Natan, dan Pilemon. Mereka sedang mengembalikan biawak ke Gunung Zege.

                  Warga sudah siap untuk memulai acara itu. Hal itu dikemukakan kepada Pak

                  Lurah.
                       “Pak Lurah, segala persiapan yang diminta Bapak telah selesai dikerjakan

                  warga. Warga sudah cukup banyak hadir di sini. Kapan akan dimulai acaranya.”
                       “Saya akan memulainya menunggu kedatangan Silas, Natan, dan Pilemon

                  dari Gunung Zege. Mereka hari ini akan tiba.”

                       “Apakah jelas hari ini akan kembali? Tidakkah Gunung Zege itu jauh?”
                       “Benar! Namun, mereka itu sudah pernah ke sana. Jadi, mereka sudah

                  menguasai jalan.”

                       Sementara itu, warga semakin banyak datang ke balai desa. Damos dan
                  Gona juga hadir dalam acara itu. Tidak ketinggalan pula, orang tua Simon

                  ikut meramaikan acara syukuran itu.

                       Akhirnya, Silas, Natan, dan Pilemon datang dari Gunung Zege. Hal itu
                  berarti  mereka  telah  selesai  menjalankan  tugasnya.  Kedatangannya  tidak

                  disambut dengan meriah karena mereka datang secara diam-diam. Saat
                  masuk  ke  balai  desa  pun  mereka  menelusup  di  antara  kerumunan  warga.

                  Dengan demikian, tidak banyak warga yang tahu akan kedatangannya. Pak



                                                           49
   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62