Page 12 - Cerita Manik Manik Sakti dari Pohon Ngoi
P. 12
itu mulai berbuah. Buahnya hanya berjumlah lima buah.
Buah pohon ngoi berukuran kecil. Besarnya seperti telur
burung ayam-ayaman. Ya, kira-kira hanya sebesar buah
matoa yang masih muda. Ketiga anak kepala suku Yansu
Meiram berkeinginan untuk memetik buah itu. Namun,
keinginan itu harus dikubur dalam-dalam karena Yansu
Meiram melarang untuk memetiknya. Bahkan, Yansu
Meiram juga mengawasi makhluk-makhluk yang tinggal
di atas pohon ngoi agar tidak mendekati buah itu.
Ketika masih muda, buah ini berwarna kuning
kemudian berubah menjadi agak kebiru-biruan. Buah
menjadi berwarna hijau tua saat telah matang. Yansu
Meiram terus memantau buah pohon ngoi. Saat melihat
buah ngoi sudah berwarna hijau tua, Yansu Meiram
segera memanggil ketiga anaknya.
“Wahai, anak-anakku, sudah waktunya kini
untuk memetik buah pohon ngoi ini, kalian harus
menyaksikannya,” kata Yansu Meiram kepada ketiga
anaknya.
“Ayah, untuk apa buah ini dipetik? Apakah bisa
dimakan?” tanya Dalonswom mewakili kedua adiknya.
“Kalian lihat saja nanti,” jawab Yansu Meiram
singkat.
6