Page 13 - Cerita Manik Manik Sakti dari Pohon Ngoi
P. 13
Yansu Meiram mulai memetik buah pohon ngoi yang
pertama lalu memberi nama buah itu dengan nama kipuk.
Setelah buah itu terpetik, tiba-tiba bumi berguncang
dengan dahsyatnya. Ketiga anak Yansu Meiram
terjengkang ke belakang sambil menjerit ketakutan.
Bebatuan yang berada di sebelah utara rumah mereka
menggelinding hingga ke halaman rumah mereka.
Ada sedikit rekahan tanah di samping rumah. Setelah
guncangan hebat itu reda, Yansu Meiram memetik buah
kedua yang diberi nama taimu. Ketika tangan Yansu
Meiram baru saja menarik buah itu dari tangkainya,
kilat disertai suara guntur langsung menggelegar
menyambar pohon ngoi. Ketiga anak Kepala Suku itu
semakin ketakutan. Mereka saling berpelukan untuk
mengurangi rasa takut yang mencekam.
Yansu Meiram segera menuju ke ranting pohon
yang digantungi buah ketiga. Belum sempat tangan
Yansu Meiram meraih buah itu, Iha Isi berteriak pada
ayahnya.
“Ayah, hentikan memetik buah itu. Kami takut,”
teriak Iha Isi sambil menggigil gemetar menahan rasa
takut.
Yansu Meiram tak menghiraukan permintaan anak-
7