Page 14 - Cerita Manik Manik Sakti dari Pohon Ngoi
P. 14
anaknya. Ia memerintahkan ketiga anak-anaknya agar
masuk ke dalam rumah. Ia melanjutkan memetik buah
ketiga yang diberi nama malupa. Ketika buah ketiga
terlepas dari tangkainya, terjadilah hujan yang sangat
deras. Rekahan tanah di samping rumah semakin lebar
karena air mengalir masuk ke dalam rekahan itu. Hujan
disertai angin kencang mengiringi pemetikan buah
keempat dan kelima. Buah keempat diberi nama ibam
dan buah kelima diberi nama saling. Setelah memetik
kelima buah itu Yansu Meiram segera masuk ke dalam
rumah. Hujan mulai reda dan akhirnya berhenti. Yansu
Meiram memeram kelima buah itu di dalam tas yang
terbuat dari anyaman daun pandan. Ia berkeyakinan
bahwa suatu saat nanti buah itu akan bermanfaat bagi
dirinya dan keluarganya.
8