Page 24 - Cerita Manik Manik Sakti dari Pohon Ngoi
P. 24

Setelah  puas  melepas  dahaga,  Iha  Weinam  baru
            tersadar  ternyata  kakinya  terendam  air  luapan  dari
            Lembah Wong Sguma. Ia segera berlari meninggalkan

            Lembah  Wong  Sguma  menuju  Kampung  Yakonde
            yang  sudah  tidak  terlalu  jauh  lagi.  Kedatangan  Iha
            Weinam disambut gembira Dalonswom dan suaminya.
            Malam  itu  ia  dijamu  oleh  kakaknya  dengan  hidangan
            istimewa,  yakni  sagu  bakar  dan  daging  kasuari  asar.

            Setelah puas menyantap makan malam, mereka bertiga
            bercengkerama  dan  saling  menanyakan  kabar.  Kedua
            kakak  beradik  ini  melepas  kerinduan  hingga  larut

            malam. Ketika hendak tidur, Iha Weinam menyampaikan
            maksud  kedatangannya  untuk  meminta  bagian  harta
            berupa buah ngoi karena dirinya juga hendak menikah.
                 “Kak, maksud kedatangan saya kemari selain untuk
            mengunjungi  Kakak  juga  ada  maksud  lain,”  kata  Iha

            Weinam mengawali pembicaraan.
                 “Apa maksud kedatanganmu?” tanya Dalonswom.
                 “Saya  sudah dewasa.  Sudah  waktunya  untuk

            berumah  tangga.  Untuk  itu,  saya  memohon  kepada
            Kakak  untuk  menyerahkan  sebagian  manik-manik  itu
            sebagai mas kawin saya nanti,” kata Iha Weinam.
                 Dalonswom dan Samon tidak menjawab permohonan







                                         18
   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29