Page 31 - Cerita Manik Manik Sakti dari Pohon Ngoi
P. 31
takut berkorban untuk santapanmu wahai, Blem Iram
yang sakti. Namun, kami akan mengajukan pertanyaan
terlebih dahulu padamu. Duhai, Blem Iram yang sakti
siapakah di antara kami yang akan menjadi santapanmu?
Jika kamu menyetujui permohonan kami tolong berilah
tanda pada kami. Ular Blem Iram mengangkat ekornya
tinggi-tinggi tanda setuju.
Dalonswom dengan suara yang bergetar mulai
berkata lagi.
“Saya akan menyebut nama-nama di antara kami
bertiga yang berada di dalam rumah ini dan menjelaskan
siapa sebenarnya kami. Kalau engkau setuju untuk
menelan orang yang namanya saya sebutkan, angkatlah
ekormu tinggi-tinggi!” Dalonswom menyebut nama
suaminya.
“Yang pertama adalah Samon. Ia suamiku. Ia
sebagai ondofolo di Kampung Yakonde ini. Ia adalah
pemimpin yang baik. Ia tidak pernah menyusahkan
orang lain,” kata Dalonswom.
Blem Iram diam saja; tidak bergerak sama sekali.
Dalonswom lalu melanjutkan penjelasannya.
“Yang kedua adalah saya sendiri. Nama saya
Dalonswom. Saya berasal dari Kampung Yansu di
25