Page 34 - Cerita Manik Manik Sakti dari Pohon Ngoi
P. 34

untuk  bekal  Iha  Weinam.  Ia  meramu  sari  pati  sagu
            menggunakan tuangan air panas hingga menjadi bubur
            yang sangat kental. Lalu Dalonswom memasukkan tiga

            biji buah ngoi pemberian ayahnya ke dalam bubur sagu
            itu. Bubur sagu yang sangat kental ini disebut papeda.
            Ketiga buah ngoi, yakni kipuk, taimu, dan malupa tidak
            terlarut dalam bubur. Buah-buah itu tetap utuh seperti
            sedia kala. Dalonswom berkeyakinan apabila tiga buah

            ngoi yang berupa manik-manik itu diserahkan langsung
            dan  dipegang  oleh  Iha  Weinam,  kemungkinan  besar
            akan hilang jika ia ditelan oleh ular sakti, Blem Iram.

                 “Tiga buah ngoi yang berbentuk manik-manik saya
            campur ke dalam papeda. Saya yakin jika kamu pegang
            dan kamu ditelan oleh Blem Iram ketiga manik-manik
            itu akan hilang. Jika buah ngoi kamu telan, buah-buah
            itu  akan  tetap  menjadi  milikmu.  Buah-buah  itu  akan

            keluar saat kamu buang air besar”.
                 Setelah  mendengar  penjelasan  Dalonswom,  Iha
            Weinam segera memakan papeda beserta manik-manik

            buah  ngoi.  Dalonswom  mengambil  sebuah  kantong
            jaring tali yang berisi kulit bia yang telah dipecah-pecah
            bercampur belahan sembilu.  Kemudian dengan cepat ia
            menyerahkan kantong itu kepada adiknya.







                                         28
   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39