Page 38 - Cerita Manik Manik Sakti dari Pohon Ngoi
P. 38

ular itu akan semakin hebat melumat-lumat tubuhnya.
            Ia menunggu saat yang tepat untuk melakukan semua
            pesan kakaknya.

                 Blem  Iram  bergerak  ke  belakang  sehingga  kepala
            dan  tubuhnya  hilang  dari  permukaan  air.  Tak lama
            berselang ia telah muncul di tepian danau.
                 Ia  merayap  menuju  pohon  daime  yang  rindang.
            Pohon daime yang batangnya besar dan tinggi terletak

            tidak  jauh  dari  rumah  Ondofolo  Samon.  Blem Iram
            tertidur melingkar di atas akar-akar pohon itu karena
            perutnya terasa telah kenyang. Sesuai kebiasaan ular,

            Blem  Iram  akan  beristirahat  sampai  rasa  lapar  akan
            mendorongnya untuk kembali mencari mangsa.
                 Blem  Iram  telah  tertidur  di  bawah  pohon  daime.
            Mulutnya  terkatup.  Perutnya  membesar  karena  Iha
            Weinam berada di dalam. Sementara itu, Iha Weinam

            yang  berada  di  dalam  perut  ular  raksasa  itu  segera
            mengeluarkan  sembilu  dan  pecahan  kulit  bia.  Dengan
            gerakan yang cekatan ia segera mencabik-cabik organ

            dalam  tubuh  Blem  Iram.  Setelah  organ  dalam  ular
            rusak, Iha Weinam segera mengiris bagian pencernaan
            ular  tempat  ia  kini  berada.  Blem  Iram  merasa  geli.









                                         32
   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43