Page 40 - Cerita Manik Manik Sakti dari Pohon Ngoi
P. 40
Kepercayaan yang diberikan pada Dalonswom hanya
manis di bibir saja. Blem Iram menyesali nasibnya
sambil mengeluarkan uneg-unegnya.
“Rupanya Dalonswom telah berkhianat padaku. Dia
telah menyusun rencana ini dengan matang. Seharusnya
aku bersikap waspada. Seandainya Iha Weinam aku
belit hingga kehabisan napas lalu kutelan, pasti ia tidak
akan menghancurkan diriku seperti ini. Ahh...menyesal
kemudian tidak ada gunanya. Mungkin ini memang sudah
takdir dari Yang Mahakuasa. Aku harus menerimanya
dengan lapang dada.”
Dengan sisa-sisa tenaga penghabisan Blem Iram
mengamuk sejadi-jadinya. Ekornya dikibas-kibaskan ke
kiri, ke kanan, ke atas, dan ke bawah menghancurkan
apa saja yang berada di sekitar Blem Iram. Pepohonan
kecil serta semak belukar habis terbabat oleh kibasan
Blem Iram. Tak lama kemudian ular sakti itu menemui
ajalnya disertai datangnya gelombang air pasang tinggi
yang menyapu dataran di sekitar pohon daime. Semakin
tinggi air pasang mengejar Iha Weinam di atas pohon
semakin tinggi pula pohon daime menjulurkan batangnya
ke atas untuk menyelamatkan Iha Weinam. Gelombang
air pasang tidak sanggup lagi mengejar Iha Weinam di
34