Page 49 - Cerita Manik Manik Sakti dari Pohon Ngoi
P. 49

dipancarkan oleh manik-manik ngoi milik Iha Weinam.
            Buaya  putih  itu  segera  menghilang  dari  permukaan
            danau.  Menyelam  jauh  hingga  hawa  ajaib  manik-

            manik  tidak terasa  lagi.  Degwaihali,  si buaya  putih
            tetap  dikenang  oleh  masyarakat  pesisir  danau.  Nama
            Degwaihali  selalu  disebut  ketika  masyarakat  pesisir
            danau  hendak  mencari  ikan.  Maksudnya  penyebutan
            nama  Degwaihali  ini  adalah  untuk  memperoleh  hasil

            tangkapan  yang  melimpah  di  danau.  Masyarakat  di
            Borowai dan sekitarnya menganggap bahwa Degwaihali
            adalah pemimpin sakti yang menguasai danau di bagian

            sebelah barat.
                  Cabang, ranting, dan daun pohon daime akhirnya
            mendaratkan  Iha  Weinam  ke  suatu  tempat  yang
            bernama  Borowai.  Iha  Weinam  beristirahat  sejenak
            untuk menghilangkan rasa letih dan tegang. Ia duduk di

            bawah pohon matoa yang besar. Daunnya lebat. Yang
            paling  mujur, pohon  matoa  itu  tengah  berbuah lebat.
            Buah  yang  sudah  matang  berwarna  merah  kecokelat-

            cokelatan. Buah yang masih muda dan mentah berwarna
            hijau.
                 Iha Weinam segera memanjat pohon matoa untuk
            memetik  buahnya.  Ia  memetik  beberapa  tangkai  lalu







                                         43
   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54