Page 53 - Cerita Manik Manik Sakti dari Pohon Ngoi
P. 53

Oriya, dan Tabu. “Mari kita berkumpul bersama di sini.
            Saya  mohon  izin  untuk mengatakan  sesuatu  kepada
            kalian  semua  kepala  suku, setelah  itu  barulah  kalian

            boleh menyebar ke segala penjuru tanah ini.”
                 Mendengar  seruan  itu  semua  kepala  suku  dari
            berbagai daerah berdatangan mendekat ke arah Yansu
            Meiram. Saat itu datang juga orang-orang yang berkulit
            putih dan orang-orang berkulit hitam. Mereka datang ke

            Yansu dengan perasaan penuh tanda tanya dan heran
            mengapa Imon Idam memanggil mereka.
                 “Saya  sudah  semakin  tua,  bisa  saja  Yang

            Mahakuasa  memanggil  saya  dalam  waktu  dekat  ini.
            Oleh  karena  itu,  saya  bermaksud  untuk  membagikan
            harta pusaka peninggalan nenek moyang saya kepada
            seluruh mayarakat yang hadir di tempat ini. Kelak siapa
            saja yang mendapatkan harta pusaka itu akan menjadi

            seseorang yang ahli dalam bidang itu.”
                 Niat  Yansu  Meiram  ini  mendapat  sambutan  yang
            luar  biasa  dari  masyarakat  yang  tinggal  di Lembah

            Grime  dan  sekitarnya.   Ketika  pesta  hampir selesai,
            anak laki-laki Yansu Meiram Iha Isi keluar dari rumah
            menuju  tanah  yang  lapang.  Orang-orang  berkumpul
            sambil  membawa  kitab  pusaka.  Yansu  Meiram  juga







                                         47
   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58