Page 54 - Cerita Manik Manik Sakti dari Pohon Ngoi
P. 54
keluar dari rumah dengan membawa kapak batu dan
kalung manik-manik (wada). Keluarga Yansu Meiram
menyiapkan makanan berupa daging dan sagu untuk
para kepala suku.
Beberapa saat kemudian Yansu Meiram berkata,
“Jangan pergi dulu. Setelah saya selesai mengatakan
sesuatu, kalian boleh pergi.”
Lalu, ia membagi-bagi makanan menjadi beberapa
bagian. Ini makanan yang yang harus dimakan di tempat
pesta dan ini makanan yang harus dibawa pulang.
Ketika semua makanan telah dibagikan, anak laki-
laki Yansu Meiram yang bernama Iha Isi datang dengan
membawa kitab pusaka di tangan kanan dan uang
tangan kiri. Ia menuju ke arah tanah lapang di mana
orang-orang duduk berkumpul. Melihat hal ini Yansu
Meiram meneriaki anaknya.
“Apa yang kamu bawa keluar?”
“Ini uang dan kitab pusakaku,” jawab anaknya.
“Barang-barangku yang akan kuberikan kepada
para kepala suku!” kata Yansu Meiram.
“Tidak, Ayah, barang-barangmu tidak bagus! Kapak
batumu ini sangat berat jika dibandingkan dengan
hartaku.”
Pertengkaran antara ayah dan anak mengenai harta
48