Page 20 - Cerita Pendekar Muda Tanjung Bengkulu
P. 20

Semua mata  tertuju ke bagian sudut utara langgar itu. Mereka terpana

                  dan kagum  melihat ketampanan Anak Dalam. Di sudut itu, Anak Dalam duduk

                  bersila dengan tenang, dan wajah seperti orang keletihan. Anak Dalam pun

                  membalas sapaan anak-anak pengajian dengan anggukan dan senyum pula.


                         Selesai anak didiknya mengaji, Atuk Gindo kembali ke rumahnya bersama

                  Anak Dalam.  Sebelum  tidur,  Atuk Gindo  pun  melanjutkan  pembicaraannya

                  dengan Anak Dalam.


                         “Yang kamu katakan tadi itu benar, Nak. Negeri kami yang bernama

                  Tanjung Bengkulu ini memang berada di bawah pimpinan seorang raja yang

                  adil, arif dan bijaksana. Walaupun beliau seorang penguasa, hatinya sangat

                  mulia. Raja kami itu ramah pada semua anak buah, dan rakyatnya. Ia tidak

                  memilih-milih dan tidak pula membedakan antara yang kaya dan yang miskin.

                  Sebagai  seorang  raja  terkadang  terlihat  kesahajaan.  Beliau  mengajarkan

                  kepada kami semua agar menghormati orang yang lebih tua, mengasihi yang

                  kecil, dan sama besar teman beriya. Setiap titah dan nasehat yang disampaikan

                  beliau, kami jadikan pegangan dalam hidup bermasyarakat di negeri ini”.



                         Anak  Dalam  mendengarkan  semua  perkataan  Atuk  Gindo  dengan

                  tenang.  Sekali-sekali  ia mengangguk-angguk  terlihat  seperti  paham  akan

                  semua perkataan Atuk Gindo. Atuk Gindo melanjutkan percakapannya.


                         “Saat ini rakyat di Tanjung Bengkulu masih berduka, Nak.”


                         “Mengapa berduka, Atuk? Ada musibah apa gerangan?’


                         “Ya, kami berduka atas kepergian istri Raja Magedi, Ratu Pani, selama-

                  lamanya.  Beliau  meninggal  beberapa  minggu  yang  lalu  karena  serangan

                  jantung.  Ratu  Pani  itu  ibu  istana  yang  baik, ramah,  dan  santun.  Sekarang







                                                          14
   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25