Page 40 - Cerita Pendekar Muda Tanjung Bengkulu
P. 40

Bengkulu ini sebuah kesenian anak negeri. Semoga gerak dan rentak silatnya

                  tidak hanya digemari oleh orang Tanjung  Bengkulu, tetapi juga  diminati oleh

                  orang-orang di Sumatra ini,  bahkan kalau bisa sampai ke  luar sana.”


                             “Sembah hamba, Ayahanda. Kalau begitu harapan Ayah, sedikit pun

                  kami  tidak  menolak.  Besok pagi  segera  dibunyikan  cenang  pemberitahuan

                  kepada warga kampung  untuk menyaksikan pertunjukan silat di gelanggang

                  samping istana.”


                         Di petang Kamis malam Jumat, berbondong-bondonglah orang menuju

                  gelanggang, laki-laki atau pun perempuan, tua atau pun muda, termasuk anak-

                  anak yang masih kecil. Mereka mengenakan pakaian berwarna-warni. Kaum

                  ibu  umumnya  berbaju  panjang  sampai  ke  tumit.  Bapak-bapak  mengenakan

                  kemeja lengan panjang, gadis-gadis mengenakan baju sampai lutut, sebagian

                  ada yang  berenda di bagian leher dan ujung lengannya. Gaya mereka,  bak

                  tamu dalam sebuah pesta. Itu semua karena mereka akan bertemu keluarga

                  raja. Mereka bukan hanya warga sekitar istana, melainkan juga dari pelosok-

                  pelosok. Di antara mereka ada yang membawa makanan kecil dan minuman

                  sekadar  menghilangkan  rasa  lapar  dan  haus  selama  perjalanan  menuju

                  gelanggang.



                         Tak  terkira  rasanya  kebahagiaan  warga  Tanjung  Bengkulu  malam

                  itu.  Jarang  sekali  mereka  berkumpul  dengan  keluarga  raja  di  gelanggang.

                  Biasanya  hiburan  musim  panen  diadakan  pada  siang  hari.  Namun,  karena

                  sehari sebelumnya sudah diumumkan bahwa akan ada pertunjukan silat oleh

                  murid-murid perguruan silat Kardatalu, pimpinan Anak Dalam, mereka pun

                  mengerti.










                                                          34
   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45