Page 54 - Cerita Pendekar Muda Tanjung Bengkulu
P. 54

Raja  Magedi  masih  menahan  langkahnya.  Ia memperhatikan  Anak

                  Dalam dari balik daun jendela. Sambil berpikir dan menimbang-nimbang yang

                  akan disampaikan. Beberapa menit kemudian Raja Magedi menghampiri dan

                  memegang bahu Anak Dalam.


                         “Ayahanda tahu perasaanmu, Anakku. Ayah yakin, suatu saat kamu

                  dapat bertemu kembali dengan ayah ibu dan keluargamu di Musi Rawas.


                         Sambil  berjalan  menuju  ruang  keluarga,  Raja Magedi melirik  sendu

                  ke Anak Dalam, seakan ikut merasakan kerinduan hati seorang anak kepada

                  orang  tuanya.  Raja  Magedi   tidak  mau  melihat  Anak  Dalam  larut  dalam

                  suasana luluh, sesampai di dalam  ia pun dengan bijak langsung mengalihkan

                  pembicaraan.



                         ‘Anakku, Anak Dalam. Sebelum  kamu berangkat ke Musi Rawas menemui

                  ayah  ibumu, aku  ingin  minta  tolong,  dan  kuharap  Ananda  mengabulkan

                  permintaan ini.”


                         “Permintaan  apa  gerangan,  Ayahanda?  Ananda  akan  segera

                  laksanakan!


                         “Seperti  yang  kamu  lihat,  sekarang  ini  saya  sudah  tua.  Saya  ingin

                  Raja  Muda  nantinya  yang  akan  melanjutkan  pimpinan  di  kerajaan  ini.

                  Sebelum ia diangkat menjadi raja nantinya, saudaramu itu harus menemukan

                  permaisurinya terlebih dahulu.”  Raja Magedi berhenti sejenak.


                         Sementara ayah angkatnya terdiam, Anak Dalam menyela pembicaraan,

                  “Maksud Ayahanda?”



                         “Maksud saya, saat ini tersiar kabar bahwa di negeri jiran, Semenanjung








                                                          48
   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59