Page 63 - Cerita Pendekar Muda Tanjung Bengkulu
P. 63

Anak  Dalam  menganggap  remeh  pasukan  Omar  Percan  sehingga

                  banyak    pasukan  musuhnya  yang  gugur  saat  itu.  Tetapi    prajurit-prajurit

                  Omar Percan pantang mundur, mereka makin hebat dan makin meningkatkan

                  perlawanannya. Di  suatu kesempatan yang tidak menguntungkan bagi Anak

                  Dalam, salah satu prajurit pihak  Omar Percan menyerang  Anak Dalam hingga

                  terluka.


                         Alangkah  senangnya  hati  Omar  Percan  melihat  Anak  Dalam  dapat

                  dilukai prajuritnya.


                         “Kau  rasakan  sekarang,  pendekar  muda,  bagaimana  sakitnya.  Lebih

                  sakit hatiku  saat kau datang  merampas Dayang Kirani dan membawanya ke

                  kerajaan ayah angkatmu itu.”



                         Anak  Dalam  tidak  dapat  berbuat  dan  berkata-kata,  selain  pasrah

                  dengan keadaan. Orang yang melihat menyatakan Anak Dalam sudah lemas

                  tak berdaya.  Saat  itu, oleh  Omar  Percan  anak angkat  yang  disayang  Raja

                  Magedi itu dibuang ke laut. Beberapa pasukan kerajaan Tanjung Bengkulu

                  yang selamat, melihat Anak Dalam telah dibuang, dan tenggelam di laut lepas,

                  mereka kembali ke istana dengan perasaan sedih.


                         Alangkah  terkejutnya  Raja  Magedi  mendengar  anak  angkatnya,

                  panglima perang yang dibanggakannya, gugur dalam peperangan. Semua isi

                  istana dan seluruh rakyat di kerajaan Tanjung Bengkulu berduka.


                         Mendengar kakak angkat yang sangat disayanginya telah meninggal,

                  Remandung Nipis menangis. Dipeluknya erat-erat ayahnya, dan diratapinya

                  kematian Anak Dalam.











                                                          57
   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67   68