Page 64 - Cerita Pendekar Muda Tanjung Bengkulu
P. 64

“Sungguh aku tak menyangka Kakak pergi secepat itu. Kini tiada tempat

                  aku berbagi, tiada tempat aku bermanja,” sambil mengguncang kedua bahu

                  ayahnya.



                         “Kenapa ini bisa terjadi, Ayah?”


                         Raja Magedi tidak bisa berkata apa-apa selain menggeleng-gelengkan

                  kepala sambil mengusap punggung Remandung.


                         Remandung Nipis jadi  termenung-menung  sendiri. Gadis cantik itu

                  benar-benar merasa kehilangan sosok Anak Dalam yang penuh perhatian dan

                  menyayangi dengan tulus. Remandung dirundung malang.



























































                                                          58
   59   60   61   62   63   64   65   66   67   68   69