Page 66 - Cerita Pendekar Muda Tanjung Bengkulu
P. 66

“Ya, benar. Itu Anak Dalam. Ternyata ia masih hidup,” tukas yang lain.


                         Semua prajurit Semenanjung termasuk Omar Percan terheran-heran

                  atas keadaan Anak Dalam.  Yang lebih mencengangkan mereka, Anak Dalam

                  dapat berjalan seperti biasa. Ia masih punya kekuatan.


                         Tak berapa lama Anak Dalam berjalan mendekati rombongan musuh.

                  Omar Percan menggunakan akal cemerlangnya. Dia langsung memerintahkan

                  prajurit yang sedang memegang jaring agar diarahkan segera ke arah muka

                  Anak  Dalam.  Alhasil,  Anak  Dalam  terjerat,  tubuhnya  masuk  dalam  jaring

                  musuh.



                         Omar Percan tersenyum puas dan bahagia.


                         “Wahai semua prajuritku! Kita harus segera kembali ke Semenanjung.

                  Kita rayakan kemenangan ini nantinya di Semenanjung! Bergegaslah!


                         “Bagaimana dengan Dayang Kirani, Tuan?” tanya salah seorang.


                         “Iya,  bagaimana  dengan  Dayang  Kirani,  Tuan?  Bukankah  tujuan

                  kita  ke  sini  untuk  mengambil  kembali  tunangan  Tuan?”  prajurit  yang  lain

                  menambahkan.



                         Saat itu sudah tidak terpikirkan lagi oleh Omar Percan untuk mengambil

                  kembali Dayang Kirani dari istana Tanjung Bengkulu.


                         “Ya, sudahlah. Mungkin Dayang Kirani bukan jodohku.” Omar Percan

                  menunduk sejenak.


                         “Dalam bercinta aku gagal, tetapi dalam berperang aku menang.


                         “Ya, Tuan menang. Tuan menang ...,” Bakhih kembali berucap.








                                                          60
   61   62   63   64   65   66   67   68   69   70   71