Page 67 - Cerita Pendekar Muda Tanjung Bengkulu
P. 67

“Ya, memang aku menang, bukan? Dan ini, bukankah suatu pembuktian,

                  akhirnya guruku yang  sakti dulu, pendekar muda Tanjung Bengkulu dapat

                  kukalahkan. Hari ini ia resmi mejandi tawananku.”


                         “Ha? Menjadi tawanan? Maksud Tuan?”


                         “Anak Dalam akan  kubawa  ke Semenanjung. Aku mau agar kerajaan

                  tahu bahwa balas dendamku kepada orang yang telah memisahkan aku dengan

                  Dayang Kirani telah kubuktikan.”



                               Saat  perjalanan  kembali  ke  Semenanjung,  di  buritan  kapal  yang

                  ditumpanginya, Omar Percan duduk gelisah, entah apa yang dipikirkannya.

                  Ternyata Omar Percan berubah pikiran.


                         “Kenapa  aku  harus  menyerahkan  tawananku  ini  kepada  Raja  Teluk

                  Pandan?  Apakah  tidak  lebih  baik  Anak  Dalam  dinikahkan  dengan  adik

                  perempuanku, Rindang Kinali. Bukankah Anak Dalam seorang panglima gagah

                  perkasa. Ya, aku ingin memperoleh keturunan adikku dari pemuda pemberani

                  dan berwajah tampan.


                         Sesampai  di Semananjung,  Omar  Percan  memisahkan  diri  bersama

                  Anak  Dalam  dari  rombongan  yang  langsung  menuju  istana  kerajaan  Teluk

                  Pandan. Tidak dipikirkannya lagi cara ia melapor ke raja Teluk Pandan. Yang

                  menyebak  di  kepalanya  adalah  bagaimana  ia  meyakinkan  adiknya  Rindang

                  Kinali untuk segera menikah dengan Anak Dalam?


                         Anak Dalam bungkam seribu bahasa. Ia menahan sedih yang tak terkira.

                  Namun. sedikit pun ia tak akan memperihatkan rona kesedihan itu.













                                                          61
   62   63   64   65   66   67   68   69   70   71   72