Page 19 - Awan Putih Mengambang di Cakrawala
P. 19

ulat bertelur di daun bunga itu. Pasti daunnya akan gundul dan
            hanya akan terlihat tangkai bunga yang berwarna coklat. Gersang
            kesannya.


                      “Tidak elok,” kata eyang.

                    “Eyang, katanya mau cerita ular naga Taksaka. Bagaimana,
            Eyang?” kata Andini sambil berdiri di dekat eyangnya.

                    “Ya, sebentar,” kata eyangnya dengan suara lembut.

                    “Sini Andini, ikut Eyang,” eyang kakung mengajak Andini
            ke kursi kesayangannya di teras.


                    “Begini ceritanya,” katanya sambil meluruskan kakinya ke
            bawah meja.

                    “Taksaka itu seekor naga raksasa yang telah membunuh
            seorang raja bernama Parikesit.”

                    “Mengapa raja itu dibunuh, Eyang?”  tanya Andini
            menyelidik.

                    “Ya, karena raja itu terkena sebuah kutukan,” jawab eyang
            Andini sambil mengelus kepala Andini.


                    “Kutukan itu apa, Eyang?” tanya Andini kembali.

                    “Kutukan  itu  adalah sumpah  yang  diucapkan  oleh
            seseorang karena dia dendam atau sakit hati kepada orang lain,”
            jawab eyang Andini.

                    “Mengapa Raja Parikesit sampai dikutuk orang, ya, Eyang?”
            Andini mengerutkan keningnya.



                                         13
   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24