Page 31 - Awan Putih Mengambang di Cakrawala
P. 31
Abimanyu terkuras habis. Para prajurit Kurawa dan panglimanya
tidak malu-malu mengeroyok Abimanyu hingga akhirnya jatuh
terbaring mati di tengah medan Kurusetra yang saat itu seperti
samudra yang kekeringan.
Ketika ajal Abimanyu tiba, serigala-serigala melolong dan
matahari pucat terbenam dengan cepat di langit barat. Angin
terhenti bertiup dan suasana tiba-tiba menjadi sunyi saat serigala
berhenti melolong. Prajurit-prajurit Pandawa berdukacita karena
salah satu generasi muda yang dianggap pandai dan tangkas telah
gugur, berperang dan berjuang sendiri tanpa bantuan siapa pun.
Mereka kembali ke perkemahan dengan tertunduk lesu. Mereka
duduk membisu dan tidak berani mengangkat muka melihat
kedatangan Arjuna dan Kresna.
Ketika itu Arjuna bertanya “Wajah kalian aneh? Mengapa
Abimanyu tidak terlihat? Biasanya ia datang menyambutku!”
Tidak seorang pun menjawab pertanyaan Arjuna,
sedangkan Kresna yang mendampingi Arjuna terlihat sudah
mengetahui bahwa ada sesuatu yang menimpa keluarga Pandawa.
Akhirnya, Kresna memberitahu Arjuna bahwa Abimanyu telah
gugur di medan perang Kurusetra.
“Setiap orang akan mati, Adikku. Dia adalah pahlawan
yang tidak mau mundur dalam pertempuran dan dikeroyok oleh
musuh yang tidah tahu etika perang.” Dengan sedih Arjuna berkata
kepada saudara-saudaranya.
“Aku akan membalas kematian anakku. Kalian semua
prajurit yang gagah berani, mengapa tidak dapat melindungi
anakku di medan laga? Apakah kalian sudah menjadi pengecut?”
25