Page 28 - Cerita Pengembaraan Syekh Ahmad
P. 28

Rombongan kasidah turut memeriahkan kedatangan seorang ustaz dan
                  seorang ulama besar yang pernah tinggal di kampung itu. Dengan seragam
                  putih dan hijau yang memancarkan kelembutan dan keramahan, rombongan
                  kasidah  itu  menyanyikan  lagu  yang  bersifat  Islam.  Lagu  puji-pujian  yang
                  berlirik Islam dinyanyikan oleh kelompok kasidah dengan musik rebana yang
                  merdu.
                        Syekh Akhmad dan istri tidak menduga mereka akan disambut semeriah
                  itu.  Mereka  terharu,  tersenyum  bahagia.  Tidak banyak  yang  berubah.
                  Kehidupan di pulau itu masih seperti dahulu, sederhana dan apa adanya.
                        Dengan didampingi si Soleh, Syekh Akhmad dan keluarga segera menuju
                  rumah  yang  dahulu  telah  menjadi  tempat  tinggal  Syekh  Akhmad  selama
                  bertahun-tahun.  Rumah  itu  terlihat  tidak  terawat.  Tiangnya  sudah  mulai
                  miring dan beberapa dindingnya yang terbuat dari anyaman bambu terlihat
                  sudah berlubang. Beberapa kayu penyangga pun sudah lapuk. Atap rumah
                  sudah banyak yang bocor. Memang tidak ada yang mengurusnya selama ini.
                  Rumah itu hanya ditempati oleh Mak Isah sendiri.
                        Setibanya di rumah, Syekh Akhmad mendapati Mak Isah sedang tergolek
                  lemas  sendirian.  Perempuan  itu  rupanya  sedang  sakit.  Syekh  Akhmad  lalu
                  mencium kedua tangan perempuan tua itu dan memohon maaf karena sudah
                  lama  tidak  pulang  ke  kampung  halamannya.  Mak  Isah  menyambut  mereka
                  dengan isak tangis bahagia. Ia bersyukur karena dapat bertemu lagi dengan
                  putra  yang  dibesarkan  belasan  tahun  itu.  Tumpuan  harapan  satu-satunya
                  karena dia tidak memiliki saudara lainnya di pulau itu.
                        Pada malam hari, Syekh Akhmad mengumpulkan para sahabat, warga,
                  dan para santri di sebuah surau yang sengaja dibangun cukup luas sebagai
                  tempat berkumpul dan bermusyawarah. Acara ini merupakan acara silaturahmi
                  Syekh Akhmad dengan warga, ustaz, dan para santri. Acara ini juga sekaligus
                  dilakukan untuk memperkenalkan sang istri kepada para warga sekitar.
                        Syekh  Akhmad  tidak  henti-hentinya  memberikan  dorongan  dan
                  bimbingan  kepada  warga  untuk  bekerja  mandiri,  seperti  menanam  padi  di
                  sawah,  menanam    jagung,  umbi-umbian,  dan  buah-buah  di  kebun.  Syekh
                  Akhmad juga memberi mereka bibit untuk berkebun yang sengaja ia bawa dari
                  negeri seberang. Ia mengajari penduduk bercocok tanam yang baik.
                        Seiring waktu berjalan, semua masyarakat di pulau ini sudah tahu apa
                  tugas  mereka  dan  apa  yang  harus  mereka  lakukan  setiap  hari.  Tidak  ada
                  lagi  warga  yang  bermalas-malasan. Mereka  sudah  sadar  dengan  perannya
                  masing-masing karena mereka ingin hidup sejahtera seperti yang dianjurkan
                  oleh Ustaz Syekh Akhmad di setiap pertemuan.
                        Semenjak  itu, perekonomian  warga  semain  membaik.  Syekh  Akhmad
                  mengajak para warga berdagang, bercocok tanam, dan beternak. Ia membagi
                  ilmunya kepada warga, mengajari mereka bagaimana mencari nafkah yang
                  halal dan baik tanpa harus merugikan sesama.
                        Kebutuhan  sesama  masyarakat  saling  mencukupi.  Kesehatan  seluruh
                  penduduk pun semakin baik dengan dibangunnya beberapa permandian umum
                  untuk cuci kakus dan tempat berobat di desa. Apabila ada warga yang sakit






                                                           21
   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33