Page 30 - Cerita Pengembaraan Syekh Ahmad
P. 30

PANGERAN INDRA MENCARI PUTRI RAJA

                                                           1

                                                Pangeran Indra




                        Pesta perkawinan dilakukan tujuh hari tujuh malam. Pengantin wanita
                  mengenakan  baju  kurung  berwarna  merah  muda  dengan  sulaman  emas.
                  Pengantin  pria  berbaju teluk  belanga  berwarna  biru  muda.  Wajah  kedua
                  mempelai  seperti  matahari  dan  rembulan.  Mereka  pasangan  yang  serasi
                  karena yang pria berwajah tampan dan yang wanita tampak cantik seperti
                  bidadari.
                        Banyak undangan menghadiri pesta perkawinan itu. Di antara mereka
                  ada  ulama-ulama  besar,  syekh-syekh  dari  pesantren-pesantren,  pejabat-
                  pejabat kesultanan, para santri,  dan masyarakat sekitar turut berdatangan.
                  Mereka semua bergembira menyaksikan para santri yang mengaji Alquran,
                  ceramah-ceramah  yang  disampaikan  oleh  ulama-ulama  terkemuka,  serta
                  acara musik marawis dan kasidah yang dinyanyikan oleh para santri wanita
                  dan pria.
                        Upacara  adat  berlangsung  sangat  meriah.  Pengantin  dibimbing  oleh
                  orang  tuanya  ke pelaminan.  Harum  bunga  sedap malam  berwarna  putih
                  tercium harum semerbak. Para tamu dijamu sampai larut malam. Berbagai
                  macam  hidangan  tersedia  di meja  perjamuan.  Mereka  makan  dan  minum
                  sambil menikmati acara kesenian tradisional yang disajikan sang tuan rumah.
                        Ayahanda  dan  ibunda  Pangeran  Abdul  Sulaiman,  Raja  Syarif  dan  Siti
                  Zahra,  sangat  gembira  melihat  perkawinan  Pangeran  Abdul Sulaiman  dan
                  Putri Miranti. Putri Mayang Sari turut bersuka hati karena kakaknya, Pange-
                  ran  Abdul  Sulaiman,  dapat  menikah  lebih  dulu  dari  dirinya.  Penyambutan
                  mereka di kesultanan cukup meriah.
                        Seminggu setelah acara pernikahan, Pangeran Abdul Sulaiman dan Putri
                  Miranti memutuskan untuk  pergi meninggalkan istana. Mereka hendak hijrah
                  ke negeri seberang untuk menyebarkan ajaran agama sekaligus membagi ilmu
                  kepada umat.
                        Keputusan  itu  sudah  lama  diketahui  Raja  Syarif  dan  Permaisuri  Siti
                  Zahra. Meskipun merasa kehilangan, mereka tidak dapat menghalangi niat
                  mulia anaknya itu.
                        Kepergian mereka dilepas dengan penuh haru. Terutama sang permaisuri
                  yang tak kuasa menahan  kepergian anak sulungnya. Sebelum mereka pergi,
                  raja dan permaisuri berpesan kepada anak dan menantunya agar senantiasa
                  memegang akidah dan tidak lupa dengan keluarga. Meskipun pergi jauh, tali
                  silaturahmi tidak boleh putus.
                        Bulan berganti bulan, musim berganti musim. Raja Syarif dan Permaisuri
                  merasakan  ada  sesuatu  yang  terjadi  pada Putri  Mayang  Sari.  Putri
                  kesayangannya belakangan ini tampak sering menyendiri dan menjadi gadis
                  pendiam.




                                                           23
   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35