Page 4 - Cerita Pengembaraan Syekh Ahmad
P. 4

Kata Pengantar




                       Karya sastra tidak hanya rangkaian kata demi kata, tetapi berbicara tentang
                  kehidupan, baik secara realitas ada maupun hanya dalam gagasan atau cita-cita
                  manusia. Apabila berdasarkan realitas yang ada, biasanya karya sastra berisi
                  pengalaman hidup, teladan, dan hikmah yang telah mendapatkan berbagai

                  bumbu, ramuan, gaya, dan imajinasi. Sementara itu, apabila berdasarkan pada
                  gagasan atau cita-cita hidup, biasanya karya sastra berisi ajaran moral, budi
                  pekerti, nasihat, simbol-simbol filsafat (pandangan hidup), budaya, dan hal lain

                  yang berkaitan dengan kehidupan manusia. Kehidupan itu sendiri keberadaannya
                  sangat beragam, bervariasi, dan penuh berbagai persoalan serta konflik yang
                  dihadapi oleh manusia. Keberagaman dalam kehidupan itu berimbas pula pada
                  keberagaman dalam karya sastra karena isinya tidak terpisahkan dari kehidupan
                  manusia yang beradab dan bermartabat.

                       Karya sastra yang berbicara tentang kehidupan tersebut menggunakan
                  bahasa  sebagai  media  penyampaiannya  dan  seni  imajinatif  sebagai  lahan
                  budayanya. Atas dasar media bahasa dan seni imajinatif itu, sastra bersifat

                  multidimensi dan multiinterpretasi. Dengan menggunakan media bahasa, seni
                  imajinatif,  dan  matra  budaya,  sastra  menyampaikan  pesan  untuk  (dapat)
                  ditinjau, ditelaah, dan dikaji ataupun dianalisis dari berbagai sudut pandang.
                  Hasil pandangan itu sangat bergantung pada siapa yang meninjau, siapa yang
                  menelaah, menganalisis, dan siapa yang mengkajinya dengan latar belakang

                  sosial-budaya  serta  pengetahuan  yang  beraneka  ragam.  Adakala  seorang
                  penelaah  sastra  berangkat  dari  sudut  pandang  metafora,  mitos,  simbol,
                  kekuasaan, ideologi, ekonomi, politik, dan budaya, dapat dibantah penelaah lain

                  dari sudut bunyi, referen, maupun ironi. Meskipun demikian, kata Heraclitus,
                  “Betapa pun berlawanan mereka bekerja sama, dan dari arah yang berbeda,
                  muncul harmoni paling indah”.
                       Banyak pelajaran yang dapat kita peroleh dari membaca karya sastra, salah
                  satunya membaca cerita rakyat yang disadur atau diolah kembali menjadi cerita

                  anak. Hasil membaca karya sastra selalu menginspirasi dan memotivasi pembaca
                  untuk berkreasi menemukan sesuatu yang baru. Membaca karya sastra dapat
                  memicu imajinasi lebih lanjut, membuka pencerahan, dan menambah wawasan.

                  Untuk itu, kepada pengolah kembali cerita ini kami ucapkan terima kasih. Kami
                  juga menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada Kepala Pusat






                                                           iii
   1   2   3   4   5   6   7   8   9