Page 41 - Cerita Pengembaraan Syekh Ahmad
P. 41

kabar tentang pernikahan tersebut merasa cemas dan tak kuasa menahan
                  amarahnya. Ia ingin segera pergi menyelamatan kekasihnya itu dari tangan
                  Raja Pahak.
                        Dalam perjalanannya, tanpa disangka-sangka Pangeran Indra bertemu
                  dengan Panglima Lawuk dan pasukannya.
                        “Berhenti!  Siapa  kalian?”  Pangeran  Indra  yang  telah  berubah  wujud
                  menjadi pemuda buruk rupa menghentikan rombongan.
                        “Siapa kau? Berani-beraninya kau menghentikan perjalanan kami!” ujar
                  prajurit Gemblong.
                        “Tunggu dulu. Aku hanya ingin menanyakan jalan. Aku hendak melakukan
                  perjalanan ke Negeri Gajah,” jawab Pangeran Indra.
                        “Halah! Engkau pasti gelandangan tersesat! Wajahmu seperti gembel
                  pasar. Sudah. Jangan ganggu perjalanan kami atau kau akan kami buang ke
                  sungai!” ancam prajurit Lahudu.
                        “Jangan salah sangka. Aku benar-benar tidak mau mengganggu kalian.
                  Aku hanya ....”
                        “Ciaat! Sttt! Syuut!” Tiba-tiba kedua prajurit itu menyerang Pangeran
                  Indra. Tendangan dan pukulan mereka begitu cepat, tetapi Pangeran Indra
                  tidak  kalah  cepat.  Dengan  ilmu  meringankan  tubuh,  ia  meloncat  ke  sana
                  kemari seperti mempermainkan kedua prajurit yang menyerangnya membabi-
                  buta.
                        Prajurit Lahudu mulai mengeluarkan jurus tapak bumi. Jurus andalannya.
                  Sementara prajurit Gemblong mengeluarkan jurus tendangan geledeknya.

                        Kesatria  Buruk  Rupa meladeni  serangan  dari Prajurit  Gemblong  dan
                  Prajurit Lahudu
                        Gerakan mereka sangat cepat, sampai-sampai beberapa pohon jambu
                  dan mangga tumbang terkena pukulan dan tendangan prajurit-prajurit itu.
                  Pangeran Indra bergerak lebih cepat. Tubuhnya menari-nari seperti kupu-
                  kupu. Ia seolah sudah tahu arah dan gerakan kedua prajurit yang bernafsu
                  itu.
                        “Kurang ajar! Engkau pasti mata-mata dari Kerajaan Gajah yang hendak
                  menghentikan  perjalanan  kami!”  ujar  prajurit  Gemblong  yang  mulai  kesal
                  karena tak ada satu pun serangannya mengenai lawannya. Setali tiga uang,
                  prajurit Lahudu pun serangannya hanya menerpa angin.
                        Panglima  Lawuk belum bertindak.  Ia  tampak serius  memperhatikan
                  pertempuran  itu.  “Gerakannya  begitu  cepat.  Sangat  cerdik.  Pendekar  itu
                  menghindar  dengan  satu-dua  gerakan  saja.  Luar  biasa!”  gumam  Panglima
                  Lawuk dalam hati.
                        Semakin lama serangan prajurit Gemblong dan prajurit Lahudu semakin
                  tak  terarah.  Tenaga  mereka  mulai  terkuras  oleh  lawannya  yang  dari  tadi
                  tampak mempermainkan mereka.
                        “Bruuug!”  Tiba-tiba  kedua  prajurit  tersungkur.  Wajahnya  menimpa
                  tanah terkena tendangan mendadak dari Pangeran Indra.







                                                           34
   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46