Page 51 - Cerita Pengembaraan Syekh Ahmad
P. 51
Para penduduk dan segenap pengisi istana kerajaan merayakan
kemenangan itu dengan penuh sukacita. Pangeran Indra diarak ramai-ramai
layaknya seorang pahlawan.
Keesokan harinya, Pangeran Indra menemui Raja Syarif untuk
menyampaikan maksudnya untuk meminang Putri Mayang Sari. Gayung pun
bersambut. Sesuai dengan janjinya, Raja Syarif merestui pernikahan antara
Pangeran Indra dengan Putri Mayang Sari.
Putri Mayang Sari yang sudah menunggu-nunggu pinangan itu langsung
menyampaikan kesediaanya. Ia menerima lamaran sang pria idaman.
Undangan disebar. Seluruh penjuru negeri diundang mengikuti pesta
meriah untuk merayakan pernikahan sepasang sejoli yang sudah terpisah
cukup lama. Pesta itu sekaligus merayakan kemenangan atas Kerajaan Gajah
dan Raja Pahak yang selama ini bertindak sewenang-wenang.
Seisi istana langsung mempersiapkan pengantin. Putri Mayang Sari
mulai dengan puasa agar semua acara pernikahan berjalan lancar dan diridai
Allah dan pasangan pengantin menjadi lebih menarik. Pengantin wanita
menjadi lebih cantik dan pengantin pria menjadi lebih tampan. Seperti halnya
perempuan yang hendak mempersiapkan acara pernikahan, Putri Mayang Sari
rajin melulur seluruh tubuhnya dengan rempah-rempah sehingga kulitnya
tampak lebih segar, bersih, dan wangi.
Keluarga Pangeran Indra mempersiapkan perlengkapan untuk serah-
serahan sebagai syarat sebuah pernikahan. Selain perlengkapan salat,
mereka juga mempersiapkan seperangkat pakaian dan perhiasan, seperti
kalung dengan liontin, gelang, dan cincin yang terbuat dari emas.
Acara pernikahan dilakukan di Masjid Kesultanan. Pesta pernikahan
dilaksanakan selama satu minggu. Berbagai kesenian rakyat ditampilkan.
Para tamu mulai dari golongan pejabat sampai rakyat biasa diundang. Mereka
tumpah ruah menikmati semua makanan dan hiburan yang disediakan sang
pemilik hajat. Pangeran Abdul Sulaiman dan Putri Miranti, saudara tua Putri
Mayang Sari, ikut menghadiri pesta pernikahan.
Putri Mayang Sari sangat senang karena ia dipersunting oleh seorang
pria yang baik, ramah, dan tampan. Hati Putri Mayang Sari berbunga-bunga
seperti bunga-bunga yang ada di kamarnya, beraneka warna dan beraneka
ragam. Ada bunga mawar, melati, anggrek, dan gladiol.
Pagi-pagi benar sang putri sudah berdandan. Lulur, mangir, sabun
wangi, lidah buaya, pancar, gincu, dan sipat alis disiapkan. Demikian pula
dengan segala perhiasan yang serba indah dan busana putri raja.
Selesai mandi Putri Mayang Sari didandani oleh para perias kerajaan.
Jangankan orang lain, si juru rias pun terpesona dengan perubahan luar biasa
itu. Putri yang kemarin kelihatan kurus dekil sekarang bagaikan Dewi Supraba
bidadari dari kayangan. Tak henti-hentinya para dayang dan pembantu istana
memuji putri kesayangannya.
44