Page 11 - Penunggu Sungai Kapuas
P. 11

Setelah  wafatnya  permaisuri,  baginda raja  sangat  terpukul.

               Semua  kegiatan  menjadi  mundur.  Baginda  sering  menyendiri  dan

               melupakan semua tugas kerajaan.



                        Matahari masih enggan menampakkan diri, sampai tengah hari


               masih saja hujan mengguyur Kerajaan Kahayan Hilir. Raja masih tetap

               duduk termenung di serambi istana.Tak ada satu pun orang berani lagi


               untuk menegurnya. Kedua putra paduka tidak begitu memperhatikan

               ayahandanya.



                        Raja    Kahayan  Hilir  mempunyai    putra  kembar,  yang  satu


               bernama Naga dan yang lainnya  bernama Buaya. Baginda raja selalu

               bersifat adil kepada Naga dan Buaya. Apa yang diberikan kepada Naga

               akan  diberikan  juga  kepada  Buaya.  Baginda  dan  permaisuri  sangat


               menyayangi   putra  kembarnya.  Meskipun mereka  kembar,  tetapi


               keduanya mempunyai sifat yang jauh berbeda. Naga mempunyai sifat

               kurang baik. Ia senang berfoya-foya dan kurang memperhatikan ajaran

               yang  diberikan  raja.  Ia  juga  tidak  mau  bergaul  dengan  orang  yang


               dianggapnya  tidak  sederajat  dengannya,  sedangkan  Buaya  peramah


               dan suka menolong.














                                                           5
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16