Page 34 - Penunggu Sungai Kapuas
P. 34

“Batu yang bercahaya itu ternyata sebuah intan yang besarnya

               sebesar buah pisang!” Kedua putra raja terpukau melihat intan sebesar


               itu.



                      “Intan ini tak ternilai harganya dan tidak ada seorang pun yang

               memilikinya, selain  leluhur kita”.



                      ”Kakekmu  memberi  amanat  kepada  Ayah,  intan  ini  tidak  boleh

               dijual atau  pindah  ke tangan siapa pun. Pusaka ini harus dipelihara


               secara baik-baik  karena ini adalah lambang kejayaan kerajaan kita.”



                      Lumuh Lenggana dan Lumuh Sumpit masih terbengong-bengong

               dengan apa yang dilihat. Kemudian raja meneruskan ceritanya.



                      “Putra-putriku, Ayah sudah tidak muda lagi bahkan sudah tidak

               dapat lagi meneruskan segala tugas-tugas kerajaan. Untuk itu, Ayah


               ingin menyerahkan  takhta kerajaan kepada putra dan putriku.  Lumuh


               Lenggana, karena engkau adalah putra sulung, kamulah yang berhak

               menggantikan kedudukan Ayah sebagai raja di kerajaan ini, dan engkau

               putraku Lumuh Sumpit yang akan menjadi pembantu raja.”


















                                                          28
   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39