Page 44 - Penunggu Sungai Kapuas
P. 44
4. Perebutan Intan
Mentari makin turun di ufuk barat, senja telah tiba. Burung-
burung terbang kian kemari mencari tempat bermalam. Suasana di
tepi sungai itu sangat tenang. Perahu tempat Putri Lumuh Lenggana
sesekali terayun-ayun oleh gelombang sungai. Di dalam perahu istana
Putri Lumuh Lenggana tampak sunyi, seperti tidak ada aktivitas.
Malam hampir tiba, Putri Lumuh Lenggana masih terdiam terpaku di
depan jendela. Dipandanginya air sungai yang membuat perahunya
bergoyang. Pikirannya melayang-layang. “Aku kecewa mengapa adikku
tidak ingat lagi akan tugas yang telah diamanatkan oleh ayahanda. Ia
terlalu sibuk dengan urusannya saja,” katanya dalam hati.
Tiba-tiba seorang pengawal masuk dan menyampaikan berita.
Lumuh Sumpit tiba di istana Lumuh Lenggana. Para pengawal sudah
siap menyambut kedatangannya. Tidak diduga apa yang telah disiapkan
38